Sabtu, 06 November 2010

Ayo Berkoperasi!

GEMASKOP (Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi)
Belakangan ini kita dapat menyaksikan iklan layanan masyarakat yang terlihat kementrian koperasi Indonesia mulai menyerukan untuk masyarakat memulai kembali gerakan koperasi yang nyaman,aman,terkendali,efektif serta efisien. Pada dasarnya iklan layanan tentang koperasi tersebut menginginkan masyarkat untuk menumbuhkan kembali rasa kepercayaan terhadap koperasi.
Sosialisasi koperasi di Lakukan Semenjak Dini
Kementrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Ke-menkop UKM) terus melakukan sosialisasi terhadap program Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Ge-maskop). Gemas-kop akan dikampanyekan mulai dari Sekolah Dasar (SD). Gerakan pentingnya berkope-rasi sedang dan sudah dilakukan sejak dini yaitu di sekolah-sekolah.
Gerakan tersebut harus dilakukan sejak dini, di mana pendidikan koperasi bisa diterapkan di Sekolah Dasar, Dengan mensosialisasikan gerakan berkoperasi pada sekolah-sekolah dapat membantu para pelajar menumbuhkan rasa kebersamaan, memiliki dan tanggungjawab antar sesama siswa.
Koperasi sekolah (Kopsis) sangat membantu bagi para siswa untuk mengembangakan potensinya dalam bidang ekonomi dan sebagai latihan bertanggung jawab dan kemandirian siswa. Pembentukan Koperasi Sekolah dikalangan siswa dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan koperasi. Dengan demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pen-didikan dan program pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini
Selain itu, pendirian koperasi di sekolah-sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya.
Dalam mendirikan koperasi sekolah, diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa yang diharapkan. tujuan koperasi sendiri adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 45. pada dasarnya koperasi bisa menyerap tenaga kerja, mengurangi angka kemiskinan.
Cara Mendirikan Koperasi
koperasi hanya dapat didirikan bila memenuhi persyaratan dalam mendirikan koperasi. Syarat-syarat pembentukan koperasi berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 104.1/Kep/M.Kukm/X/2002 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian Dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi, adalah sebagai berikut :
a. Koperasi primer dibentuk dan didirikan oleh sekurang-kurangnya dua puluh orang yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama;
b. Pendiri koperasi primer sebagaimana tersebut pada huruf a adalah Warga Negara Indonesia, cakap secara hukum dan maupun melakukan perbuatan hukum;
c. Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi, dikelola secara efisien dan mampu memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi anggota
d. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi;
e. Memiliki tenaga terampil dan mampu untuk mengelola koperasi.
Syarat Menjadi Anggota Koperasi


Syarat Keanggotan Koperasi
Yang diterima menjadi anggota Koperasi  ini ialah Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat sebagai berikut :
  1. Berusia 16 tahun keatas, Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (untuk anak dibawah usia 16 tahun, dapat menjadi anggota berdasarkan perwalian dari orang tua kandungnya yang juga sudah menjadi anggota Koperasi Mitra Teladan)
  1. Memenuhi kewajiban administrasi Pendaftaran, Simpanan Pokok (satu kali saja)  dan Simpanan Wajib tiap bulan yang dibayarkan sebelum tanggal 5 bulan yang bersangkutan, sesuai yang ditentukan serta Biaya administrasi bulanan
  1. Memahami Anggaran Dasar koperasi  ini dan telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
  1. Tidak tersangkut di dalam suatu usaha atau pekerjaan yang bertentangan dengan kepentingan Koperasi  ini.
  1. Walaupun keanggotaan Koperasi terbuka bagi setiap orang, namun untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, Koperasi perlu mengadakan persyaratan bagi penerimaan anggota. Calon Anggota harus mendapat referensi dari orang yang sudah menjadi anggota Koperasi Mitra Teladan yang masih aktif (ASA = Anggota Sponsor Anggota)
Agar lebih mensejahterakan masyarakat mulai saat ini mari kita dirikan dan menjadi koperasi guna kemajuan dan kepentingan kita bersama.




Senin, 01 November 2010

Faktor dan Penyebab Koperasi di Indonesia Tidak Maju

Mangapa Koperasi di Indonesia Belum Maju

Konsentrasi ekonomi yang terpusat di tangan swasta dalam struktur pasar yang diwarnai oligopoli, monopoli maupun kartel, membuat ruang gerak koperasi kian terbatas. Meski pada dasarnya UUD 1945 bersifat antikapitalisme dan berpihak kepada rakyat kecil (koperasi), tetapi semua ini adalah desain negara dan rakyat kecil tinggal menerimanya. Saya masih ingat ketika masa jayanya Koperasi Pariguna Artha, Canggu, Badung. Koperasi yang bisa melayani kebutuhan sehari-hari sebagian besar masyarakat di Canggu akhirnya harus menerima kenyataan. Koperasi yang dulunya berpredikat mandiri, akhirnya bangkrut, tabungan maupun deposito masyarakat sulit tertagih. Di sisi lain, swalayan hadir sampai di desa-desa.
Kita tidak bisa menyalahkan swasta. Maju-mundurnya koperasi sangat ditentukan pengurus dan anggota. Di Koperasi Kuta Mimba, misalnya, justru masyarakatnya sangat percaya dengan gerakan koperasi. Di kawasan turis internasional itu, koperasi justru bisa maju.
Dalam era liberalisasi dan privatisasi BUMN, persaingan yang dihadapi koperasi tak hanya soal modal, tetapi juga profesionalisme pengurusnya. Ini akan tercapai jika sumber daya manusia (SDM) koperasi benar-benar berkualitas. Meski demikian, kita tidak boleh apriori terhadap gerakan koperasi. Di antara ratusan koperasi yang berkinerja jelek, masih ada yang baik dan tidak seperti yang diperkirakan banyak orang.
Perjalanan panjang koperasi selalu ada pasang-surutnya. Ketika Bustanil Arifin menjadi menteri koperasi, gerakan koperasi seakan mengalami booming. Bali yang saat itu di bawah Ida Bagus Oka mampu menjadikannya sebagai propinsi koperasi mandiri pertama di Indonesia. Prestasi yang demikian ini patut diancungi jempol. Tetapi sayang, predikat mandiri -- yang syaratnya ada 13 butir -- di antaranya permodalan, jumlah anggota, koperasi harus sehat, dll. terus berguguran. Berbagai kasus muncul di tubuh koperasi mandiri. Akibatnya timbul sinisme terhadap koperasi.
Ironis memang, tujuan mulia gerakan koperasi tak diimbangi dengan kualitas SDM yang baik dan jujur. Atau barangkali saat itu, KKNK sudah begitu membudaya sampai tingkat paling bawah (koperasi). Langkah-langkah hukum sudah banyak dilakukan terhadap oknum pengurus koperasi. Tetapi bersamaan itu pula, kepercayaan masyarakat terhadap koperasi juga memudar. Untuk membangun kembali kepercayaan itu perlu proses panjang dan kesadaran kita.
Faktor-Faktor Penyebab Koperasi Tidak Maju
1.    Kurangnya sosialisasi koperasi kepada masyarakat
2.    Meningkatnya perusahaan yang mendalami perkreditan untuk usaha
3.    Banyaknya kesalahan yang terjadi pada koperasi
4.    Koperasi hanya mensejahterakan anggotanya saja
5.    Kurangnya bantuan dana dari pemerintah
6.    Kurangnya fasilitas koperasi dari pemerintah
7.    Kurangnya tata hubungan usaha dengan instansi swasta
8.    Menurunya rasa kepercayaan masyarakat terhadap koperasi