Minggu, 30 Oktober 2011

PT.AQUA GOLDEN MISISSIPI & DANONE AQUA
(Perusahaan Manufaktur)
Company Profile
PT. AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini AQUA memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia. Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah naungan PT Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.

Target Audience Mizone
Target pasar Mizone adalah semua kalangan umur, namun dalam kampanyenya lebih ditujukan kepada kalangan usia 18-35 tahun dengan aktivtas yang dinamis. Mizone bisa membidik segmen konsumen yang lebih luas, yaitu konsumen air mineral dalam kemasan botol yang jumlahnya sangat besar.

ALFAMART
(Perusahaan Dagang)

Alfamart merupakan perusahaan dagang aneka produk yang didirikan tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada desember 1989. Struktur kepemilikan berubah menjadi 70% PT. HM Sampoerna dan 30% keluarga Djoko Susanto. Alfamart menyediakan berbagai produk kebutuhan sehari-hari.
Djoko menjual kepemilikannya di jaringan Alfa Supermarket kepada Carefour. Selanjutnya dana hasil transaksi itu digunakan Djoko untuk fokus mengelola minimarket Alfamart dan Alfamidi. Di luar dugaan, pertumbuhan Alfamart luar biasa. Saat ini sudah mencapai lebih dari 2.779 gerai, seperti hendak mengimbangi pertumbuhan jumlah gerai Indomaret – pesaing utamanya – yang juga tumbuh pesat. Sejak dirintis 1988, kini jaringan Indomaret mencapai 3.134 gerai.
Sebenarnya selain Alfamart dan Indomaret masih banyak pemain minimarket lain. Sebut saja Circle K, Starmart, Yomart, AMPM, dan beberapa nama lainnya (termasuk pemain lokal). Namun, yang tampak di mata masyarakat adalah adu kuat antara Alfamart dan Indomaret. Maklum, kedua merek minimarket ini sangat agresif menggarap pasar hingga ke kawasan perumahan. Saking ketatnya bersaing, mereka seperti tak peduli dengan kedekatan lokasi toko. Dalam radius 10 meter, gampang sekali dijumpai toko Alfamart berhadapan dengan Indomaret. Malahan, di beberapa tempat ada satu gerai Indomaret diapit dua Alfamart. Boleh jadi ini jurus Alfamart untuk menekan Indomaret yang rata-rata gerainya lebih luas dibanding Alfamart.
Alfamart . Saat ini sudah mencapai lebih dari 2.779 gerai seperti hendak mengimbangi pertumbuhan jumlah gerai Indomaret- pesaing utamanya yang juga tumbuh pesat.
Indomaret pun tak mau kalah set dari Alfamart. Tak puas dengan 3.134 gerainya, tahun ini Indomaret berencana menambah sekitar 900 gerai lagi. Target itu mengalami kenaikan lebih- kurang 250 gerai dibanding tahun 2008 yang penambahan gerainya berkisar 650 toko. “Kami akan teruskan ke Aceh. Jadi, tahun ini total gerai kami akan menjadi 4.000 an toko. Kami buka di Palembang dan Bali, “ujar Laurensius Tirta Widjaja, Direktur Pemasaran PT Indomarco Prismatama (IP), pengelola jaringan minimarket Indomaret. Saat ini gerai Indomaret di Bali mencapai 50 toko dan di Medan 42 toko. Lauren mengklaim pihaknya adalah pionir di kedua wilayah itu.
Alfamart bertekad meningkatkan porsi waralabanya dari 23 % menjadi 30 %, sehingga member peluang lebih besar pada investor untuk membesarkan Alfamart hingga ke pelosok.
Dalam hal penentuan lokasi gerai Indomaret, metodenya relative fleksibel. Di Jakarta misalnya, diplot dulu daerah utara, selatan, barat dan timur. Kemudian dipilah lagi per kecamatan dan kabupaten. Nah, di tiap kecamatan dibuka kesempatan pembukaan dua-tiga toko. Bila dalam perkembangannya kinerja gerai-gerai itu bagus, akan ditambah lagi kesempatan pembukaan gerai lainnya. Kendati begitu, manajemen IP tidak asal buka saja, tapi bernegosiasi dulu dengan pemilik waralaba Indomaret yang lama di daerah itu, akankah layak atau tidak apabila ditambah gerai baru lagi.
Lauren menambahkan sekarang banyak gerai Indomaret yang jaraknya sangat dekat dengan pesaing terdekatnya. “Tapi, bukan kami sesumbar lho. Toko kami tidak bisa head to head dengan satu toko. Sebab mind set orang, Indomaret sudah besar, sehingga tidak bisa satu-satu. Akibatnya, kompetitor membuka dua-tiga toko untuk bersaing dengan satu toko kami,“ ungkapnya. “Kalau kami ikut membalas dengan membuka banyak gerai, itu kan namanya kanibalisme dan tidak efisien. Kami harus lebih smart dalam hal itu. Apalagi ini bisnis waralaba. Jadi kami punya perhitungan skala ekonominya,“ Lauren menjelaskan.
Meningkatkan pola kerja sama waralaba adalah strategi lain yang dilancarkan minimarket untuk ekspansi. Dalam hal ini Alfamart bertekad meningkatkan porsi waralabanya dari 23% menjadi 30%, sehingga memberi peluang lebih besar pada investor untuk membesarkan Alfamart hingga ke pelosok. Adapun Indomaret mengaku hendak meningkatkan inovasi produknya.





PT Indosat Tbk
(perusahaan jasa)
PT Indosat Tbk., sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk., adalah sebuah perusahaan penyelenggara jalur telekomunikasi di Indonesia. Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler (Mentari, Matrix, IM3, StarOne). Saat ini, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah: Publik (45,19%), Qatar Telecom QSC (40,37%), serta Pemerintah Republik Indonesia (14,44%), termasuk saham Seri A. Indosat juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Saham Singapura, serta Bursa Saham New York.
Sejarah
Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulakan operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan telekomunikasi internasional seperti SLI dan layanan transmisi televisi antar bangsa.PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Ia mula beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix.Pada tahun 1994 Indosat memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan New York Stock Exchange.Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah Indosat mendapat peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp 175.000.000.000,00. dalam tenor lima tahun. Pada tahun 2005 nilai emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar Rp 285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya.Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan ia menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo).Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan November 2003 Indosat mengakuisisi PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha.

Penjualan 41,94% saham Indosat tersebut menimbulkan banyak kontroversi. Pemerintah RI terus berupaya untuk membeli kembali (buyback) saham Indosat tersebut agar pemerintah menjadi pemegang saham yang mayoritas dan menjadikan kembali Indosat sebagai BUMN, namun hingga kini upaya pemerintah tersebut belum terealisasi akibat banyaknya kendala.

sumber :