Sabtu, 30 Juni 2012

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan


Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Saat tempat ini diselimuti gelapnya malam
Namun sinar mentari pagi menyinari tempat lain

Saat bunga cinta ini layu dalam genggaman
Namun Kau tinggalkan sebuah benih didalam hati

Jika tanah yang mengeras karena terinjak
bisa disebut jalan setapak

Apakah memejamkan mata dan membayangkanmu
bisa disebut cinta

Dan bila kumpulan kata membentuk sebuah kisah
Mampukah kata-kataku mencapai mimpimu

Andai di dunia yang luas ini kita tak berjumpa lagi
Ku kan terus berlari mencarimu

Meskipun kita terpisah, kini...
Mungkin ditengah keajaiban yang berulang
kita dapat bertemu lagi

Dan saat gelapnya malam tinggalkan tempat ini
Bawalah kesedihan ini bersamanya

Kan ku tanam benih yang kau tinggalkan ini
Dan jika telah tumbuh dan berkembang
Kan ku genggam bunga itu sekali lagi

Ditengah keajaiban yang berulang
kita pasti kan bertemu lagi

Puisi Ini aku persembahkan untuk DI4N4
Aku Mengagumi Mu Semenjak Pertama Aku Mengenalmu

Teruntuk DI4N4 Gadis Impianku
Anak Mahasiswi Gunadarma salemba Jurusan Ekonomi Managemen (Fakultas Ekonomi)

Wawancara Dengan Tuhan


Wawancara Dengan Tuhan

Human : Selamat Pagi Tuhan, sekiranya Tuhan punya wkt sdikit sy ingin bicara.
GOD : Ooo..waktuKU adlh KEKEKALAN, tdk ada masalah ttg waktu.
Apa pertanyaanmu?
Human : Trimakasih.. Apa yg paling mengherankan bagiMU ttg kami manusia?
GOD : Hahaha.. Kalian itu makhluk yg aneh.
*. Pertama, suka mencemaskan masa depan, sampai lupa hari ini.
*. Ke2, kalian hidup seolah olah tidak bakal mati.
*. Ke3, kalian Cepat Bosan sebagai anak2 dan terburu-buru ingin dewasa. Namun setelah dewasa rindu lagi ingin menjadi anak2 : Suka bertengkar, ngambek, dan ribut karena soal2 sepele.
*. Lalu Ke4, kalian rela kehilangan kesehatan demi mengejar uang, tetapi membayarnya kembali utk mengembalikan kesehatan itu.
Hal2 begitulah yang membuat hidup kalian susah.
Human : Lantas apa nasihat Tuhan agar kami bisa hidup BAHAGIA ?
GOD : Sebenarnya semua nasihat sudah pernah diberikan. Inilah satu lagi keanehan kalian, : Suka meLupakan nasihatKU.
-. Baiklah KU ulangi lagi ya beberapa yg terpenting :

1. Kalian harus Sadar bhw mengejar rejeki adalah sebuah kesalahan. Yang seharusnya kalian lakukan ialah menata diri agar kalian layak dikucuri rejeki. Jadi Jangan mengejar rejeki, tetapi biarlah rejeki yang mengejar kalian.

2. Ingat : "Siapa" yang kalian miliki itu Lebih berHarga dari pada "Apa" yang kalian punyai. Perbanyaklah teman, kurangi musuh.

3. Jangan bodoh dgn cemburu dan membandingkan yg dimiliki orang lain. Melainkan bersyukurlah dgn apa yg sdh kalian terima. Khususnya, kenalilah Talenta dan Potensi yg kalian miliki lalu kembangkanlah itu sebaik-baiknya, maka kalian akan menjadi manusia Unggul. Otomatis rejeki yg akan mengejar kalian.

4. Ingat orang yg disebut Kaya bukanlah dia yg berHasil mengumpulkan yg paling banyak, tetapi adalah dia yg paling "Sedikit" memerlukan, sehingga msh sanggup memberi kpd sesamanya..

50 Tahun Salah Paham


50 Tahun Salah Paham


Dikisahkan, disebuh gedung pertemuan yang amat megah, seorang pejabat senior istana sedang menyelenggarakan pesta ulang tahun pernikahannya yang ke-50. Peringatan kimpoi emas itu ramai didatangi oleh tamu-tamu penting seperti para bangsawan, pejabat istana, pedagang besar serta seniman-seniman terpandang dari seluruh pelosok negeri. Bahkan kerabat serta kolega dari kerajaan-kerajaan tetangga juga hadir. Pesta ulang tahun perkimpoian pun berlangsung dengan megah dan sangat meriah.

Setelah berbagai macam hiburan ditampilkan, sampailah pada puncak acara, yaitu jamuan makan malam yang sangat mewah. Sebelum menikmati kamuan tersebut, seluruh hadirin mengikuti prosesi penyerahan hidangan istimewa dari sang pejabat istana kepada istri tercinta. Hidangan itu tak lain adalah sepotong ikan emas yang diletakkan di sebuah piring besar yang mahal. Ikan emas itu dimasak langsung oleh koki kerajaan yang sangat terkenal.

“Hadirin sekalian, ikan emas ini bukanlah ikan yang mahal. Tetapi, inilah ikan kegemaran kami berdua, sejak kami menikah dan masih belum punya apa-apa, sampai kemudian di usia perkimpoian kami yang ke-50 serta dengan segala keberhasilan ini. Ikan emas ini tetap menjadi simbol kedekatan, kemesraan, kehangatan, dan cinta kasih kami yang abadi,” kata sang pejabat senior dalam pidato singkatnya.

Lalu, tibalah detik-detik yang istimewa yang mana seluruh hadirin tampak khidmat menyimak prosesi tersebut. Pejabat senior istana mengambil piring, lalu memotong bagian kepala dan ekor ikan emas. Dengan senyum mesra dan penuh kelembutan, ia berikan piring berisikan potongan kepala dan ekor ikan emas tadi kepada isterinya. Ketika tangan sang isteri menerima piring itu, serentak hadirin bertepuk tangan dengan meriah sekali. Untuk beberapa saat, mereka tampak ikut terbawa oleh suasana romantis, penuh kebahagiaan, dan mengharukan tersebut.

Namun suasana tiba-tiba jadi hening dan senyap. Samar-samar terdengar isak tangis si isteri pejabat senior. Sesaat kemudian, iska tangis itu meledak dan memecah kesunyian gedung pesta. Para tamu yang ikut tertawa bahagia mendadak jadi diam menunggu apa gerangan yang bakal terjadi. Sang pejabat tampak kikuk dan kebingungan. Lalu ia mendekati isterinya dan bertanya “Mengapa engkau menangis, isteriku?”

Setelah tangisan reda, sang isteri menjelaskan “Suamiku…sudah 50 tahun usia pernikahan kita. Selama itu. aku telah dengan melayani dalam duka dan suka tanpa pernah mengeluh. Demi kasihku kepadamu, aku telah rela selalu makan kepala dan ekor ikan emas selama 50 tahun ini. Tapi sungguh tak kusangka, di hari istimewa ini engkau masih saja memberiku bagian yang sama. Ketahuilah suamiku, itulah bagian yang paling tidak aku sukai.” tutur sang isteri.

Pejabat senior terdiam dan terpana sesaat. Lalu dengan mata berkaca-kaca pula, ia berkata kepada isterinya,” Isteriku yang tercinta…50 tahun yang lalu saat aku masih miskin, kau bersedia menjadi isteriku. Aku sungguh-sungguh bahagia dan sangat mencintaimu. Sejak itu aku bersumpah pada diriku sendiri, bahwa seumur hidup aku akan bekerja keras, membahagiakanmu, membalas cinta kasih dan pengorbananmu.”

Sambil mengusap air matanya, pejabat senior itu melanjutkan, “Demi Tuhan, setiap makan ikan emas, bagian yang paling aku sukai adalah kepala dan ekornya. Tapi sejak kita menikah, aku rela menyantap bagian tubuh ikan emas itu. Semua kulakukan demi sumpahku untuk memberikan yang paling berharga buatmu.”

Sang pejabat terdiam sejenak, lalu ia melanjutkan lagi “Walaupun telah hidup bersama selama 50 tahun dan selalu saling mencintai, ternyata kita tidak cukup saling memahami. Maafkan saya, hingga detik ini belum tahu bagaimana cara membuatmu bahadia.” Akhirnya, sang pejabat memeluk isterinya dengan erat. Tamu-tamu terhormat pun tersentuh hatinya melihat keharuan tadi dan mereka kemudian bersulang untuk menghormati kedua pasangan tersebut.

Arti cerita diatas:

Bisa saja, sepasang suami - isteri saling mencintai dan hidup serumah selama bertahun-tahun lamanya. Tetapi jika di antaranya tidak ada saling keterbukaan dalam komunikasi, maka kemesraan mereka sesungguhnya rawan dengan konflik. Kebiasaan memendam masalah itu cukup riskan karena seperti menyimpan bom waktu dalam keluarga. Kalau perbedaan tetap disimpan sebagai ganjalan dihati, tidak pernah dibiacarakan secara tulus dan terbuka, dan ketidakpuasan terus bermunculan, maka konflik akan semakin tak tertahankan dan akhirnya bisa meledak.

Jika keadaan sudah seperti ini, tentulah luka yang ditimbulkan akan semakin dalam dan terasa lebih menyakitkan. Kita haruslah selalu membangun pola komunikasi yang terbuka dengan dilandasi kasih, kejujuran, kesetiaan, kepercayaan, pengertian dan kebiasaan berpikir positif. 31. Penghalang di Jalan Kita


Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan. Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu.

Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali
sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan. Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan.

Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah
bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.

Mau Jadi Apa ?



Mau Jadi Apa ?


Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan bertanya mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hamper menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali suatu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air dan menaruhnya diatas api. Setelah air dalam panci tersebut mendidih ia menaruh wortel didalam panci pertama, telur dipanci kedua dan kopi dipanci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata sepatah katapun. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan ayahnya.

Setelah 20 menit berlalu, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di sebuah mangkuk, dan menuangkan telur disebuah dimangkuk, serta menuangkan bubuk kopi disebuah mangkuk juga. Lalu ia berkata kepada anaknya “apa yang kau lihat, nak ?”
“wortel, telur dan kopi, jawab sang anak”

Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu terasa lunak. Sang ayah lalu memintanya untuk mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas.

“Apa arti semua ini, ayah ?”
Sang ayah menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama yaitu perebusan, tapi masing-masing menunjukkan reaksi berbeda.
Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan, tapi setelah direbus menjadi lembut dan lunak.
Telur sebelumnya mudah pecah, cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus isinya menjadi keras.
Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik, setelah berada didalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.
“kamu termasuk yang mana ?” Tanya ayahnya, “ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kamu menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur ataukah kopi? “

“Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras tapi dengan adanya pernderitaan dan kesulitan kamu menyerah, melunak dan menghilangkan kekuatanmu.”
“Apakah kamu telur, yang awalnya memiliki hati yang lembut dengan jiwa yang dinamis, namun setelah didera kesulitan menjadi keras dan kaku.”
“ataukah kamu adalah bubuk kopi ? bubuk kopi merubah air panas, ketika air mencapai suhu terpanas, kopi teras semakin nikmat.
Jadilah engkau bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk disekitarmu juga turut membaik, bahkan mampu member warna dan aroma yang sedap bagi lingkungan.

Surat Seorang Programer


Surat Seorang Programer




Seorang programmer mengirimkan surat kepada saya, sisinya sebagai berikut :


Yth. Customer Support:


Saya sangat membutuhkan bantuan.
Baru-baru ini saya melakukan upgrade program Girlfriend 7.0 ke Wife 1.0 dan diluar perkiraan saya ternyata program baru ini mulai melakukan proses pembuatan sub program Child 1.0 dan juga mulai memakan waktu dan sumber berharga lainnya. Hal ini tidak dicantumkan di brosur produknya.


Sebagai tambahan Wife 1.0 juga mengacaukan program lainnya, memasukkan dirinya ke dalam proses start up harian dimana secara otomatis memonitor semua aktivitas system seperti sebuah Virus.


Program saya lainnya seperti Hang Out Cafe 2.5 atau Friday Nite Party 311 tidak lagi bisa berjalan dan menyebabkan system menjadi crash setiap kali dilakukan. Saya mencoba menjalankan Lazy Saturday 5.0 atau Sleepy Sunday 4.2 namun juga tidak dapat dijalankan, bahkan program Saturday Shopping 3.0 atau Sunday Home Cleaning 3.11 yang muncul.


Sepertinya saya tidak bisa membuat Wife 1.0 bekerja di background sementara saya mencoba menjalankan aplikasi favorit saya lainnya. Saat ini saya sedang berfikir untuk kembali ke Girlfriend 7.0 dan melakukan Uninstall program Wife 1.0 namun tidak bisa.


Mohon bantuannya, Programmer 
Sehari setelah dia mengirim email itu, dia mendapat jawabannya yang isinya :


Yth. Bapak Programmer,


Ini adalah masalah yang sering muncul dari kesalahpahaman yang mendasar sekali. Banyak orang yang melakukan upgrade program Girlfriend 7.0 ke Wife 1.0 berfikir bahwa Wife 1.0 adalah tipe Utility & entertainment Program..
Sedangkan hal yang sebetulnya Wife 1.0 adalah Operating System, dirancang oleh Programmer kami di HEAVEN UNLIMITED COMPANY untuk menjalankan semuanya.


Anda tidak bisa menghapus Wife 1.0 dan kembali ke Girlfriend 7.0. Wife 1.0 tidak dirancang untuk ini karena jika dipaksakan untuk dilakukan dapat menyebabkan system anda berantakan.


Kami merekomendasikan tetap menggunakan program Wife 1.0 dan coba menghadapi beberapa hal yang Anda anggap sebagai kesulitan sebaik mungkin. Beberapa tips dari kami jika ada suatu masalah, coba jalankan semua recovery program yang ada di folder C:\APOLOGIZE, seperti Say Sorry 8.0 or Hug & Kiss 9.0.


Walaupun beberapa orang menganggap Wife 1.0 adalah suatu program yang butuh perawatan tinggi, banyak juga orang yang tahu bahwa program ini dapat menjadi sangat menyenangkan. Untuk memperoleh manfaat maksimal program Wife 1.0 ini, Anda dapat mencoba membeli add-on program seperti Listening 5.0, Flowers 2.5 atau Chocolates 1.3.


Dalam hal apapun kami sangat tidak merekomendasikan untuk install program Secretary 1.0 (Short Skirt Version) karena program ini sangat tidak kompatibel dengan Wife 1.0 dan hampir dipastikan akan menyebabkan system menjadi crash.

Rabu, 27 Juni 2012

Media Sosial terkadang membuat hubungan percintaan rumit

Kamu dan pacarmu baru pulang kencan dengan pemandangan malam paling indah. Ia mengantarkan kamu hingga depan pintu rumah, lalu berpamitan. Sebelum pulang, tak lupa ia mendaratkan ciuman di kening.

Sempurna. Satu kata paling pas untuk menggambarkan malam itu.

Namun semua berubah saat kamu membuka Twitter, dan melihat pasanganmu aktif ngobrol dengan wanita lain yang kamu tidak kenal. Tidak pernah kamu dengar pasanganmu bercerita tentang dia. 

Seketika, pikiran negatif bermunculan. Kumpulan asumsi-asumsi tanpa bukti itu lalu membuat kamu bertanya-tanya. "Siapa wanita ini?", "Kenapa mereka intens sekali ngobrol?", "Pasti dia selingkuhannya. Atau calon selingkuhannya."

Ini sebenarnya bukan hal baru. Bukan, bukan soal wanita itu. Tapi soal kamu yang memeriksa Twitter dia. Kamu yang selalu ingin tahu apa yang dilakukan pasanganmu di media sosial. 

Kamu rutin membuka profil Twitternya hanya untuk mengetahui isi tweet-tweetnya, siapa saja yang mention dia, dan tweet apa saja yang dia retweet dan favoritkan. Siapa lima follower barunya hari ini, siapa saja yang dia follow minggu ini, dan apakah ada mantannya di antara orang-orang itu?

Selain itu kamu juga rutin membuka profil Facebook dia. Melihat siapa saja yang meninggalkan sesuatu di wall-nya, siapa saja yang mengomentari statusnya, adakah wanita lain menandai (tag) dia di foto, apakah gebetan dia dulu baru saja menjadi temannya, dan artikel cinta apa saja yang ia baca di Yahoo! She.

Kadang, hal-hal biasa bisa jadi amat luar biasa jika terjadi di media sosial. Berikut ini 10 kondisi ketika media sosial membuat hubungan asmara makin rumit:

1) Kamu berbalas tweet dan/atau menulis sesuatu di wall Facebook mantanmu.

2) Kamu berbalas tweet dan/atau menulis sesuatu di wall Facebook pria lain.

3) Kamu tidak berbalas tweet dan/atau menulis sesuatu di wall Facebook pacarmu.

4) Kamu mengatakan kamu sedang di rumah, tapi kamu check-in di sebuah kedai kopi di Foursquare, bersama seorang pria.

5) Kamu membaca artikel berjudul "Ketika Media Sosial Membuat Asmara Makin Rumit", yang lalu kamu bagikan di Twitter (kemudian pacarmu bertanya apa alasan kamu membagikannya di Twitter).

6) Kamu tidak memasang status "In A Relationship" di Facebook (Eduardo Saverin — salah satu pendiri Facebook — pun mengalami hal ini di film "The Social Network").

7) Kamu masih menyimpan foto mantanmu di album foto Facebook.

8) Kamu baru saja Hangout dengan mantanmu di Google+.

9) Kamu memiliki album privat yang berisi fotomu dengan selingkuhan di Flickr (dan entah bagaimana caranya bisa ketahuan pacar).

10) Kamu sedang berselisih paham dengan pacar, kamu terbawa emosi dan melampiaskan kemarahanmu di Twitter (percayalah tidak ada gunanya melampiaskan kemarahan dan kesedihan yang berlebih di media sosial — kecuali kamu Aurel).

Media sosial kadang jadi bumerang di beberapa aspek kehidupan, termasuk hubungan asmara. Curiga, ingin tahu, dan protektif yang berlebih adalah akibat dari penggunaan media sosial yang kurang bijak. 

Entah kenapa, saya merasa hubungan asmara dulu tidak serumit sekarang. Setuju?

Selasa, 26 Juni 2012

Hati-hati memilih tempat parkir

Beberapa minggu lalu saya sempat berkunjung ke Monumen Nasional (Monas). Pengunjungannya ramai sekali dan kebetulan saja sedang ada acara dari suatu organisasi keagamaan karena ramai saya dengan cepat  memarkirkan motor saya di lapangan IRTI Monas. Seperti biasa banyak pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya. Seketika saya memarkirkan sepeda motor saya ada seseorang pedagang air mineral menawarkan dagangannya dengan nada mengancam yang alibinya demi keamanan sepeda motor saya. Saya tidak menggubris hal tersebut karena saya sudah membawa makanan dan minuman ringan sendiri. Akhirnya setelah selesai saya berjalan kepintu masuk monas, saya memutuskan untuk kembali ke parkiran sepeda motor dan menuju pulang . Saya teringat ancaman dari pedagang kaki lima itu, setelah sampai lagi diparkiran memang benar ancaman pedagang tersebut. Sepeda motor saya digores-gores sampai terkelupas stiker motor saya. Kesal sekali melihatnya, terlalu curang cara pedagang kaki lima tersebut. Seharusnya pedagang tersebut diamankan oleh petugas-petugas satpol pp agar tertib dan tidak berbuat seenaknya. Saya mencoba mengadukan hal tersebut kepada petugas parkir dan hasilnya petugas parkir hanya menyarankan unutk melapor ke kantor polisi setempat. Sungguh sangat kecewa dengan sikap pedagang yang seperti itu. Jika ingin ke Monas tolong diperhatikan kendaraan kita dan memilih tempat parkir yang aman.

Peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Dalam Perekonomian Indonesia
 perekonomian Indonesia pada dasarnya sudah besar sejak dulu. Namun demikian sejak krisis ekonomi melanda Indonesia, peranan UKM meningkat dengan tajam. Data dari Biro Pusat Statistik1 (BPS). menunjukkan bahwa persentase jumlah UKM dibandingkan total perusahaan pada tahun 2001 adalah sebesar 99,9%. Pada tahun yang sama, jumlah tenaga kerja yang terserap oleh sektor ini mencapai 99,4% dari total tenaga kerja. Demikian juga sumbangannya pada Produk Domestik Bruto (PDB) juga besar, lebih dari separuh ekonomi kita didukung oleh produksi dari UKM (59,3%). Data-data tersebut menunjukkan bahwa peranan UKM dalam perekonomian Indonesia adalah sentral dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan menghasilkan output.
Meskipun peranan UKM dalam perekonomian Indonesia adalah sentral, namun kebijakan pemerintah maupun pengaturan yang mendukungnya sampai sekarang dirasa belum maksimal. Hal ini dapat dilihat bahkan dari hal yang paling mendasar seperti definisi yang berbeda untuk antar instansi pemerintahan. Demikian juga kebijakan yang diambil yang cenderung berlebihan namun tidak efektif, hinga kebijakan menjadi kurang komprehensif, kurang terarah, serta bersifat tambal-sulam. Padahal UKM masih memiliki banyak permasalahan yang perlu mendapatkan penanganan dari otoritas untuk mengatasi keterbatasan akses ke kredit bank/sumber permodalan lain dan akses pasar. Selain itu kelemahan dalam organisasi, manajemen, maupun penguasaan teknologi juga perlu dibenahi. Masih banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh UKM membuat kemampuan UKM berkiprah dalam perekonomian nasional tidak dapat maksimal. Salah satu permasalahan yang dianggap mendasar adalah adanya kecendrungan dari pemerintah dalam menjalankan program untuk pengembangan UKM seringkali merupakan tindakan koreksi terhadap kebijakan lain yang berdampak merugikan usaha kecil (seperti halnya yang pernah terjadi di Jepang di mana kebijakan UKM diarahkan untuk mengkoreksi kesenjangan antara usaha besar dan UKM), sehingga sifatnya adalah tambal-sulam.
Padahal seperti kita ketahui bahwa diberlakunya kebijakan yang bersifat tambal-sulam membuat tidak adanya kesinambungan dan konsistensi dari peraturan dan pelaksanaannya, sehingga tujuan pengembangan UKM pun kurang tercapai secara maksimal. Oleh karena itu perlu bagi Indonesia untuk membenahi penanganan UKM dengan serius, agar supaya dapat memanfaatkan potensinya secara maksimal. Salah satu pembenahan utama yang diperlukan adalah dari aspek regulasinya.
Potret UKM
UKM kurang mendapatkan perhatian di Indonesia sebelum krisis pecah pada tahun 1997. Namun demikian sejak krisis ekonomi melanda Indonesia (yang telah meruntuhkan banyak usaha besar) sebagian besar UKM tetap bertahan, dan bahkan jumlahnya meningkat dengan pesat perhatian pada UKM menjadi lebih besar, kuatnya daya tahan UKM juga didukung oleh struktur permodalannya yang lebih banyak tergantung pada dana sendiri (73%), 4% bank swasta, 11% bank pemerintah, dan 3% supplier (Azis, 2001). Demikian juga kemampuannya menyerap tenaga kerja juga semakin meningkat dari sekitar 12 juta pada tahun 1980, tahun 1990, dan 1993 angka ini meningkat menjadi sekitar 45 juta dan 71 juta (data BPS), dan pada tahun 2001 menjadi 74,5 juta. Jumlah UKM yang ada meningkat dengan pesat, dari sekitar 7 ribu pada tahun 1980 menjadi sekitar 40 juta pada tahun 2001.
Sementara itu total volume usaha, usaha kecil dengan modal di bawah Rp. 1 miliar yang merupakan 99,85% dari total unit usaha, mampu menyerap 88,59% dari total tenaga kerja pada tahun yang sama. Demikian juga usaha skala menengah (0,14% dari total usaha) dengan nilai modal antara Rp. 1 miliar sampai Rp. 50 miliar hanya mampu menyerap 10,83% tenaga kerja. Sedangkan usaha skala besar (0,01%) dengan modal di atas Rp. 54 miliar hanya mampu menyerap 0,56% tenaga kerja. Melihat sumbangannya pada perekonomian yang semakin penting, UKM seharusnya mendapat perhatian yang semakin besar dari para pengambil kebijakan. khususnya lembaga pemerintahan yang bertanggung jawab atas perkembangan UKM.
Pengembangan UKM diIndonesia selama ini dilakukan oleh Kantor Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kementerian Negera KUKM). Selain Kementrian Negara KUKM, instansi yang lain seperti Depperindag, Depkeu, dan BI juga melaksanakan fungsi pengembangan UKM sesuai dengan wewenang masing-masing. Di mana Depperindag melaksanakan fungsi pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) dengan menyusun Rencana Induk Pengembangan Industri Kecil Menengah tahun 2002-2004. Demikian juga Departemen Keuangan melalui SK Menteri Keuangan (Menkeu) No. 316/KMK.016/1994 mewajibkan BUMN untuk menyisihkan 1-5% Iaba perusahaan bagi pembinaan usaha kecil dan koperasi (PUKK). Bank Indonesia sebagai otoritas keuangan dahulu mengeluarkan peraturan mengenai kredit bank untuk UKM, meskipun akhir-akhir ini tidak ada kebijakan khusus terhadap Perbankan mengenai pemberian kredit ke usaha kecil lagi.
Demikian juga kantor ataupun instansi lainnya yang terlibat dalam “bisnis” UKM juga banyak. Meski banyak yang terlibat dalam pengembangan UKM namun tugas pengembangam UKM yang dilimpahkan kepada instansi-instansi tersebut diwarnai banyak isu negatif misalnya politisasi terhadap KUKM, terutama koperasi serta pemberian dana subsidi JPS yang tidak jelas dan tidak terarah. Demikian juga kewajiban BUMN untuk menyisihkan labanya 1 – 5% juga tidak dikelola dan dilaksanakan dengan baik.
Kebanyakan BUMN memilih persentase terkecil, yaitu 1 %, sementara banyak UKM yang mengaku kesulitan mengakses dana tersebut. Selain itu kredit perbankan juga sulit untuk diakses oleh UKM, di antaranya karena prosedur yang rumit serta banyaknya UKM yang belum bankable. Apalagi BI tidak lagi membantu usaha kecil dalam bidang permodalan secara lansung dengan diberlakukannya UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Selain permasalahan yang sudah disebutkan sebelumnya, secara umum UKM
sendiri menghadapi dua permasalahan utama, yaitu masalah finansial dan masalah nonfinansial (organisasi manajemen). Masalah yang termasuk dalam masalah finansial di antaranya adalah (Urata, 2000):
• Kurangnya kesesuain (terjadinya mismatch) antara dana yang tersedia yang dapat
diakses oleh UKM
• Tidak adanya pendekatan yang sistematis dalam pendanaan UKM
• Biaya transaksi yang tinggi, yang disebabkan oleh prosedur kredit yang cukup
rumit sehingga menyita banyak waktu sementara jumlah kredit yang dikucurkan
kecil
• kurangnya akses ke sumber dana yang formal, baik disebabkan oleh ketiadaan
bank di pelosok maupun tidak tersedianya informasi yang memadai
• bunga kredit untuk investasi maupun modal kerja yang cukup tinggi
• banyak UKM yang belum bankable, baik disebabkan belum adanya manajemen keuangan yang    transparan maupun kurangnya kemampuan manajerial dan finansial
Sedangkan termasuk dalam masalah organisasi manajemen (non-finansial) di antaranya
adalah :
• kurangnya pengetahuan atas teknologi produksi dan quality control yang
disebabkan oleh minimnya kesempatan untuk mengikuti perkembangan teknologi
serta kurangnya pendidikan dan pelatihan
• kurangnya pengetahuan akan pemasaran, yang disebabkan oleh terbatasnya
informasi yang dapat dijangkau oleh UKM mengenai pasar, selain karena
ketetbatasan kemampuan UKM untuk menyediakan produk/ jasa yang sesuai
dengan keinginan pasar
• keterbatasan sumber daya manusia (SDM) secara kurangnya sumber daya untuk
mengembangkan SDM
• kurangnya pemahaman mengenai keuangan dan akuntansi
         Di samping dua permasalahan utama di atas, UKM juga menghadapi permasalahan linkage dengan perusahaan serta ekspor. Permasalahan yang terkait dengan linkage antar perusahaan di antaranya sebagai berikut :
• Industri pendukung yang lemah.
• UKM yang memanfaatkan/menggunakan sistem duster dalam bisnis belum banyak.


Sedangkan permasalahan yang terkait dengan ekspor di antaranya sebagai
berikut:
• kurangnya informasi mengenai pasar ekspor yang dapat dimanfaatkan.
• Kurangnya lembaga yang dapat membantu mengembangkan ekspor.
• Sulitnya mendapatkan sumber dana untuk ekspor.

• Pengurusan dokumen yang diperlukan untuk ekspor yang birokratis.

Ciri-ciri, kelemahan dan kekuatan UKM

Usaha Kecil

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Pengertian Usaha Kecil yaitu: Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

Kriteria Usaha Kecil menurut Undang-Undang Republik Indonesua adalah sebagai berikut :

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

 

 

 

2.Ciri-Ciri Usaha Kecil

Ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, secara umum adalah:

a. Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM.

b. Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.

c. Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri,berupa ekspor kenegara-negara mitra perdagangan.

d. Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.

3.Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil

Menurut Muhammad Taufiq, UKM memiliki ciri-ciri skala usaha kecil, padat karya, berbasis sumberdaya lokal dan sumberdaya alam, pelaku banyak, dan menyebar, sehingga dari ciri-ciri tersebut dapat diuraikan beberapa kekuatan dan kelemahan UKM sebagai berikut:

a) Skala usaha kecil

Salah satu karakter penting dari UKM adalah skala usahanya yang relatif kecil. Meskipun batas atas kategori usaha kecil adalah dengan omset maksimal 1 miliar, namun dalam kenyataannya sebagian besar usaha kecil justru memiliki omset dibawah 500 juta. Mengacu pada argumentasi bahwa salah satu sumber keunggulan adalah melalui economies of scale, maka akan sulit bagi usaha berskala kecil secara individual untuk bersaing dengan usaha berskala besar dalam suatu aktivitas bisnis yang sama.

b) Padat karya

Produk usaha berskala kecil pada umumnya sangat padat karya. Kegiatan produksi yang melibatkan banyak tenaga kerja sebagai konsekuensi dari aktivitas yang menghasilkan produk yang berciri hand made. Produk UKM yang bersandar pada keahlian dan keterampilan tangan ini membawa konsekuensi pada kurangnya aspek presisi dan kesulitan untuk distandarisasi. Disamping memiliki kelemahan, aktivitas bisnis yang mengandalkan keterampilan individu tentu juga memiliki keunikan, sehingga mendapat pasar yang tersendiri. Keunikan produk UKM dapat dikembangkan sebagai sumber keungulan menghadapi produk-produk yang berbasis pabrikasi (produk cetak).

c) Berbasis sumber daya lokal dan sumberdaya alam.

Salah satu ciri dari orientasi berusaha di kalangan UKM pada umumnya adalah lebih kepada upaya melakukan aktivitas apa yang bisa dilakukan dengan sumberdaya yang ada, ketimbang memproduksi sesuatu yang diminta oleh pasar. Dengan kata lain aktivitas usaha UKM lebih kepada production oriented, memproduksi sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan dengan bertumpu pada ketersediaan sumberdaya yang ada. Karakter aktivitas bisnis UKM seperti ini menghasilkan produk-produk unggulan yang komparatif pada masing-masing wilayah. Kebersinambungan usaha yang berbasis sumberdaya alam tentu sangat rentan, manakala UKM terlibat dalam aktivitas produksi yang mengeksploitasi sumberdaya alam yang tidak terbaharui.

d) Pelaku banyak

Karena hampir tidak ada barrier to entry pada aktivitas bisnis UKM, baik dari aspek teknologi, investasi, manajemen, perlindungan hak intelektual, maka sangat mudah bagi masyarakat untuk masuk ke dalam industri yang digeluti oleh UKM. Sebagai konsekuensinya relatif sangat banyak pelaku bisnis UKM dalam sektor dan kegiatan bisnis tertentu. Di satu sisi struktur usaha seperti ini sangat baik untuk mendorong kompetisi, tetapi di lain pihak UKM sering dihadapkan pada kondisi dimana banyak UKM sebagai produsen menghadapi kekuatan monopsonis.

e) Menyebar Aktivitas bisnis UKM dapat dijumpai hampir diseluruh pelosok tanah air serta diberba

 



Posisi Industri Kecil di Indonesia
Usaha skala kecil di Indonesia adalah merupakan subyek diskusi dan menjadi perhatian pemerintah karena perusahaan kecil tersebut menyebar dimana-mana, dan dapat memberi kesempatan kerja yang potensial. Para ahli ekonomi sudah lama menyadari bahwa sektor industri kecil sebagai salah satu karakteristik keberhasilan dan pertumbuhan ekonomi. Industri kecil menyumbang pembangunan dengan berbagai jalan, menciptakan kesempatan kerja, untuk perluasan angakatan kerja agi urbanisasi, dan menyediakan fleksibilitas kebutuhan serta inovasi dalam perekonomian secara keseluruhan.

Tabel 2.1 Jumlah Unit Industri Menengah/Besar dan Industri Kecil, 1991-1997 Tahun
Industri Skala
Menengah/Besar
Industri Skala Kecil
Jumlah
Persen
(%)
1991
16,494
0.66
2,473,765
99.34
2,490,256
100
1992
17,648
0.71
2,474,235
99.29
2,491,883
100
1993
18,219
0.73
2,478,549
99.27
2,496,768
100
1994
19,017
0.74
2,503,529
99.26
2,522,305
100
1995
21,551
0.80
2,641,339
99.20
2,662,662
100
1996
22,997
0.87
2,679,130
99.13
2,702,595
100
1997
23,386
0.71
3,543,397
99.30
3,566,783
100

Beberapa hal yang ditengarai menjadi faktor penyebab permasalahan-permasalahan di atas adalah: pelaksanaan undang-undang dan peraturan yang berkaitan dengan UKM, termasuk masalah perpajakan yang belum memadai; masih terjadinya mismatch antara fasilitas yang disediakan oleh pemerintah dan kebutuhan UKM; serta kurangnya linkage antar UKM sendiri atau antara UKM dengan industri yang lebih besar (Urata, 2000). Hal ini tentunya membutuhkan penanganan yang serius serta terkait erat dengan kebijakan pemerintah yang dibuat untuk mengembangkan UKM.